Sensasi Kopi Durian Khas Lampung

Coffee-wallpaper_copy.jpgKOPI sebagai salah satu komoditas utama perkebunan Provinsi Lampung kini tidak hanya dijual berwujud produk mentah. Sudah banyak hasil olahan kopi yang dikembangkan masyarakat untuk meningkatkan nilai ekonomis kopi. Di antaranya penjualan melalui bentuk bubuk kopi seperti kopi luwak.

Dua tahun terakhir, ada satu lagi produk pengembangan kopi bubuk yang coba dikenalkan seorang warga Lampung Tengah kepada masyarakat. Yakni Kopi Durian. Kopi ini diharapkan mampu memberikan warna baru pada pengembangan produk kopi di Sai Bumi Ruwa Jurai.

HM Husein Janeyardi Fiantory adalah sosok di balik kreasi produk teranyar ini. Ide penciptaan produk Kopi Durian, diakui Husein, diangkat dari kebiasaan sebagian warga Lampung yang doyan menyantap daging durian dengan mencelupkan ke dalam seduan kopi hitam panas. Aroma kopi yang tajam, bercampur semerbak wangi durian memberikan sensasi berbeda bagi pecinta kopi.

"Nah, dari situ, kenapa gak berpikir membuat sejenis kopi instan namun dengan bentuk dan rasa perpaduan kopi dan durian," cerit Husein kepada Tribun, Minggu (5/8/2012).
Dengan latar belakang pendidikan farmasi, Husein pun mulai melakukan penelitian dan riset untuk mendapatkan komposisi yang pas untuk Kopi Durian.

Diungkapkan pria kelahiran 1982 tersebut, tidak mudah menentukan takaran yang pas menghasilkan kopi durian yang nikmat dalam rasa dan aroma. Sebab, kandungan kafein di dalam kopi jika dipadukan alkohol yang terkandung dalam daging durian bisa membuat penikmatnya mabuk. Karena itu, diperlukan keahlian khusus tidak untuk mengolahnya.

Berkat ketekunan, kerja keras, dan memiliki dasar pendidikan farmasi. Husein akhirnya mampu menemukan komposisi pas kopi durian yang aman dikonsumsi. Bahkan dengan bantuan gula tebu alami, kopi produksinya menjadi tahan lama meskipun tanpa menggunakan bahan pengawet  kimia.
Untuk pembuatan kopi durian, Husein memilih menggunakan kopi jenis robusta sebagai bahan dasar produksinya, yang didatangkan dari perkebunan di daerah Liwa, Lampung Barat. Ini tidak lain karena harga kopi jenis ini terbilang lebih murah dibanding jenis lainnya seperti Arabica.

"Tapi lain cerita untuk pelanggan saya asal Surabaya, dia ingin kopi premium. Jadi mau gak mau jenis Arabica yang kita gunakan, tentunya dengan penyesuaian harga," terangnya.

Sedangkan untuk menghasilkan aroma durian, Husein memakai daging buah durian segar dari Kota Agung, Tanggamus. Daging buah yang manis dan tebal, serta aroma yang cukup tajam menjadi keunggulan durian khas Kota Agung.

Kopi Durian siap seduh racikan Husein dikemas menggunakan alumunium foil agar lebih kedap udara dan tahan lama. Penambahan logo Siger serta ilustrasi kopi dan durian diberikan untuk menambah kesan khas asli Lampung.

Ada tiga kemasan yang ditawarkan Kopi Durian kepada masyarakat, yaitu ukuran 100 gram seharga Rp 15.000, 250 gram Rp 30.000, dan terakhir ukuran sachet kecil 15 gram Rp 3.000.

Untuk urusan marketing, Husein yang menamai perusahaannya dengan nama CV Asnafala (akronim dari Asli Anak Farmasi Lampung) mengandalkan jaringan toko oleh-oleh yang ada di Bandar Lampung.

Toko Yen Yen, Outlet Suseno, Toko Durian Payung, Toko Roti Shereen, hingga Gerai Batik Lampung Gabovira merupakan beberapa rekanan yang membantu pemasaran Kopi Durian racikan Husein ini.

Selain itu, perluasan marketing juga dilakukan dengan member kesempatan sebagai reseller di daerah lain hingga pemasaran secara online.(heru prasetyo)

Editor : taryono

Sumber : Tribun Lampung Cetak

Akses lampung.tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat lampung.tribunnews.com/m

0 Response to "Sensasi Kopi Durian Khas Lampung"

Post a Comment

DITUNGGU KOMENTARNYA