TRIBUNNEWS.COM - KHAZANAH seni kerajinan batik Indonesia tidak pernah mencatat keberadaan Batik Lampung. Kebudayaan Lampung hanya meninggalkan tapis (kain tenun ikat), palepai (kain kapal), dan sulam usus yang bersifat religius. Kain ini dikerjakan secara turun-temurun oleh satu masyarakat adat.
Padahal, bila di tilik dari sejarah perjalannya, keberadaan batik ini telah ada sejak abad 1718 M silam. Ini di awali dengan masuknya para pedagang India ke Sumatera yang menawarkan kain cantik bermotif bunga yang kemudian dikenal oleh masyarakat lokal sebagai kain sebagi.
Desainer sekaligus pegiat sejarah Lampung Raswan mengungkapkan, secara umum keberadaan batik Lampung sudah lama ada. Tepatnya pada abad ke-15, ketika itu pemasarannya di monopoli oleh VOC (Perserikatan Perusahaan Hindia Timur atau Perusahaan Hindia Timur Belanda) . Sementara, kain ini berasal dari wilayah Coromandel, India Selatan.
Seiring perkembangannya, kain klasik ini kemudian diadopsi menjadi salah satu pakaian adat yang disakralkan oleh masyarakat adat yang tersebar Bumi Ruwa Jurai. Kain ini memiliki ragam fungsi dan kegunaan, seperti untuk acara adat, keagamaan, perkawinan, dan hari besar lainnya hingga digunakan untuk menutupi jenazah
Sayang sekali ya pak, mungkin pemerintah daerah pada waktu itu kurang sosialisasi, semoga saja upaya dari pemda dan masyarakat lampung untuk memperkenalkan batik lampung di indonesia n dunia dapat berhasil. salam Andan Jejama.
ReplyDelete